Ditulisan sebelum nya kita sudah mencoba menginstall Desktop pada FreeBSD nah saat ini kita akan mencoba berkenalan dengan salah satu file system yang didukung FreeBSD yaitu ZFS.
ZFS pertama kali diperkanalkan untuk sistem operasi Solaris pada sekitaran tahun 2002. ZFS ini sebenarnya bukan hanya file system tapi juga memiliki kemampuan sebagai volume management.
Apabila kita mengenal Ext4 dan LVM pada GNU/Linux maka ZFS adalah seperti gabungan keduanya. Singkatnya dengan ZFS kita tidak perlu memikirkan lagi tentang partisi.
Unit penyimpanan di dunia ZFS terbagi menjadi dua jenis yaitu Pool dan Dataset. Pool atau zpool tersusun dari satu atau lebih disk fisik yang disatukan menjadi sebuah logical volume besar.
Kemudian dibagian bawahnya kita bisa membuat sub file system atau disebut juga dataset. Dataset sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu dataset biasa dan zvol . Dataset biasa akan menjelma menjadi sebuah direktori yang hidup di dalam sistem sedangkan Zvol akan menjelma menjadi sebuah Virtual Block Device.
Zvol ini sangat berguna sekali apabila disandingkan dengan teknologi virtualisasi seperti Bhyve. Untuk pembahasan Bhyve akan dilakukan di posting berikutnya.
FreeBSD sendiri sudah sejak versi 7 menyertakan dukungan ZFS pada sistem mereka. Namun baru berlakangan di versi 12 FreeBSD menyertakan opsi untuk menginstall os diatas ZFS atau Root-on-ZFS.
Apabila kita telah berhasil menginstall FreeBSD sesuai dengan postingan sebelumnya. Maka besar kemungkinan kita sudah memiliki ZFS aktif di dalam sistem kita.
Untuk memastikannya kita bisa mengecek pool apa yang sudah kita miliki dengan perintah zpool list
# zpool list NAME SIZE ALLOC FREE CKPOINT EXPANDSZ FRAG CAP DEDUP HEALTH ALTROOT zroot 79.5G 9.61G 69.9G - - 0% 12% 1.00x ONLINE -
Ternyata kita sudah punya satu pool bernama zroot. Selanjutnya mari kita mengecek dataset apa saja yang kita punya dengan perintah zfs list
# zfs list NAME USED AVAIL REFER MOUNTPOINT zroot 9.61G 67.4G 96K /zroot zroot/ROOT 8.10G 67.4G 96K none zroot/ROOT/default 8.10G 67.4G 8.10G / zroot/tmp 160K 67.4G 160K /tmp zroot/usr 1.50G 67.4G 96K /usr zroot/usr/home 20.4M 67.4G 20.4M /usr/home zroot/usr/ports 757M 67.4G 757M /usr/ports zroot/usr/src 759M 67.4G 759M /usr/src zroot/var 756K 67.4G 96K /var zroot/var/audit 96K 67.4G 96K /var/audit zroot/var/crash 96K 67.4G 96K /var/crash zroot/var/log 212K 67.4G 212K /var/log zroot/var/mail 160K 67.4G 160K /var/mail zroot/var/tmp 96K 67.4G 96K /var/tmp
Berikutnya mari kita membuat sebuah dataset biasa dengan parintah
zfs create zroot/test
Kita bisa melihat status nya dengan perintah berikut ini
# zfs list zroot/test NAME USED AVAIL REFER MOUNTPOINT zroot/test 96K 67.4G 96K /zroot/tests
Dapat kita saksikan bahwa dataset yang baru saja kita buat terletak di ./zroot/tests
Dan begitulah kita membuat sebuah dataset biasa. Tunggu kelanjutan nya ya