Beberapa belas tahun silam mungkin beberapa dari kita tidak asing dengan sebuah sistem operasi yang bernama Solaris. Waktu itu Solaris masih dibawah perusahaan Sun Microsystem. System Operasi berbasis Unix ini sempat merajai pasar sistem operasi server pada masa nya. Belakangan muncul versi open sourcenya bernama OpenSolaris.

Setelah diakuisisinya Sun Microsystem oleh Oracle pada sekitaran 2010-an maka beberapa pengembang OpenSolaris mulai ketar-ketir, kemudian Garrett D’Amore , pemimpin project OpenSolaris pada saat itu  memutuskan untuk mem-fork project itu dan munculah sebuah sistem operasi baru bernama Illumos. Sejak saat itu beberapa perusahaan diberbagai dunia mulai mengembangkan versi sistem operasi mereka sendiri berbasis Ilumos. Salah satunya adalah OmniOS ini.

Project OmniOS ini dimulai di sekitaran tahun 2012 an. Memosisikan diri sebagai salah satu varian gratis dan opensource dari Oracle Solaris. Pengembangannya dilakukan oleh sebuah perusahaan bernama OmniTI yang berbasis di Maryland dan NewYork USA.

Namun setelah 5 tahun melakukan pengembangan OmniTI memutuskan untuk berhenti melanjutkan proyek tersebut dan menyerahkan kelanjutan pengembangan ke komunitas. Akhirnya pada tahun 2017 terbentuklah OmniOS Community Edition yang sekarang berbasis di Aarweg 17, 4600 Olten, Switzerland.

OmniOS yang merupakan turunan dari Illumos tentunya mewarisi beberapa kelebihan dari induknya ini seperti antara lain :

  • ZFS. Menggabungkan Volume Manager dan File System kedalam satu kesatuan dan memiliki perlindungan data yang luar biasa. Dapat juga dengan mudah melakukan file sharing menggunakan protokol iSCSI, CIFS dan NFS.
  • Zones. OmniOS mampu menjalankan virtualisasi container yang sangat ringan. Kita dapat menjalankan Guest OS berbasis OmniOS atau  berbasis GNU/Linux tanpa harus menggunakan Hypervisor yang berat dan kompleks.
  • KVM & Bhyve. OmniOS juga menyediakan virtualisasi penuh atau Full Virtualization berbasis KVM dan Bhyve.
  • Software-defined Network. Dengan Crossbow, OmniOS mampu mengelola jaringan virtual didalam sistem operasi dengan sangat baik, komprehensif  dan mudah.
  • Dtrace. DTrace menyediakan kerangka kerja penelusuran dinamis yang komprehensif untuk membantu pemecahan masalah di seluruh tumpukan perangkat lunak. Selalu tersedia, instrumen apa pun sesuai permintaan
  • Dan masih banyak lagi.

Untuk informasi lebih lanjut bisa mengunjungi situs https://omnios.org/info/getstarted.html

Selanjutnya  kita akan mencoba merasakan salah satu fitur yang keren dari OmniOS ini yaitu Zones. Berikut ceritanya nya

 

 


Avatar photo

Bramandityo Prabowo

Suka makan dan tentu saja suka masak. Tertarik dengan Functional Programing, Distributed System, Network Security, Operating System Customization, Virtualization dan NoSQL. Language of choices nya adalah Python, Bash, Go, Erlang, Nimlang. Rust dan Ocaml.